Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahlan wa sahlan di dunia 'Baru Belajar'
love

Tuesday, July 24, 2012

Download Matan Abi Syujaa' [pdf]

 

Matan Abi Syujaa' atau yang terkenal dengan kitab Matan Al Ghayah wa at Taqrib merupakan sebuah kitab fiqih dasar yang memuat hukum-hukum fiqih  madzhab syafi’i.  Kitab ini hanya berisi poin-poin penting kesimpulan madzhab syafi’i tanpa dikemukakan dalil-dalil dari Al Qur’an dan sunnah. Hal ini disesuaikan dengan tujuan penyusunan kitab ini agar mudah dipelajari dan dihapal oleh para penuntut ilmu.

Berikut ini link untuk mendownload matan versi pdf:

1. matan kitab
2. tadzhib matan


Khusus untuk pembahasan Kitabush Shiyaam dari Matan Abi Syujaa' yang disyarh oleh Asy Syaikh 'Ubaid al Jabiri hafizhahullah pada Dauroh Asatidzah 1433 H, yang kemudian disampaikan kembali oleh Al Ustadz Syafruddin hafizhahullah pada 1-13 Ramadhan 1433 H di Masjid Al Fatah Sedan (insya Allah), rekamannya dapat diupdate melalui link berikut:

klik di sini

read more - Download Matan Abi Syujaa' [pdf]

Thursday, June 7, 2012

HADIRILAH TABLIGH AKBAR NASIONAL 2012


BISMILLAH
INSYA ALLAH KEMBALI HADIR

TABLIGH AKBAR NASIONAL

AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH 1433H/2012M
 
Tema:

KEINDAHAN AGAMA ISLAM

Pembicara:

1.Asy Syaikh ‘Ubaid bin Abdillah al-Jabiri (Madinah)

2. Asy Syaikh ‘Abdullah bin Umar al-Mar’ie (Yaman)

3. Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi azh-Zhafiri (Kuwait)

4. Asy Syaikh Muhammad Ghalib al-’Umari (Madinah)


Waktu:

Sabtu-Ahad, 3-4 Sya’ban 1433H/23-24 Juni 2012M

Pukul 09.00 WIB-selesai


Tempat:

Masjid Agung Manunggal (khusus putra)

Jl. Jend. Sudirman No.1 Bantul, DI. Yogyakarta

Untuk putri direlay live di:
1. TA Ibnu Taimiyyah Sedan, Sleman

2. Tahfidz Banat Ar Ridho Sewon, Bantul


Kontak Informasi:

Kajian Umum: 0274-7453237

Kajian Asatidz: 081328022770

Informasi Umum: 085747566736


Diselenggarakan Oleh:

Panitia Dauroh Ilmiyah Nasional Ahlus Sunnah wal Jama’ah

Jl. Godean Km.5 Gg. Kenanga, Patran RT.01/01

Banyuraden, Gamping, Sleman, DI. Yogyakarta

Rencana Jadwal Acara Dauroh Umum :

Sabtu, 23 Juni 2012

09.00-09.30 : Pembukaan

10.00-11.30 : Asy Syaikh ‘Ubaid bin Abdillah al-Jabiri

15.30-17.00 : Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi azh-Zhafiri

19.30-21.00 : Asy Syaikh ‘Abdullah bin Umar al-Mar’ie

Ahad, 24 Juni 2012

05.30-07.00 : Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi azh-Zhafiri

 08.30-09.45 : Asy Syaikh ‘Ubaid bin Abdillah al-Jabiri

10.00-11.30 : Asy Syaikh Muhammad Ghalib al-’Umari

15.30-17.00 : Asy Syaikh ‘Abdullah bin Umar al-Mar’ie

19.30-21.00 : Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi azh-Zhafiri

Materi Pelajaran pada Dauroh Umum :

Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi azh-Zhafiri :  - Nawaqidhul Islam

 – Kitab Ash Shiyam dari Minhajul Salikin

(adapun materi dari masyaikh lain pada dauroh umum insyaAllah akan segera diumumkan)

LIVE! Tabligh akbar ini dapat didengarkan di http://www.salafy.or.id/

read more - HADIRILAH TABLIGH AKBAR NASIONAL 2012

Wednesday, April 18, 2012

Waktu dan Tempat Menghafal Ilmu


Bismillah,
Seseorang hendaknya membagi waktu siang dan malamnya. Semestinya dia memanfaatkan sisa umurnya, karena sisa umur seseorang tidak ternilai harganya.
Waktu terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur.

Waktu terbaik untuk membahas/meneliti (suatu permasalahan) adalah di awal pagi.

Waktu terbaik untuk menulis adalah di tengah siang.

Waktu terbaik untuk menelaah dan mengulang (pelajaran) adalah malam hari.

Al-Khathib rahimahullahu berkata: “Waktu terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur, setelah itu pertengahan siang, kemudian waktu pagi.”

Beliau berkata lagi: “Menghafal di malam hari lebih bermanfaat daripada di siang hari, dan menghafal ketika lapar lebih bermanfaat daripada menghafal dalam keadaan kenyang.”

Beliau juga berkata: “Tempat terbaik untuk menghafal adalah di dalam kamar, dan setiap tempat yang jauh dari hal-hal yang melalaikan.”

Beliau menyatakan pula: “Tidaklah terpuji untuk menghafal di hadapan tetumbuhan, yang menghijau, atau di sungai, atau di tengah jalan, di tempat yang gaduh, karena hal-hal itu umumnya akan menghalangi kosongnya hati.”



iseng-iseng oret-oret
 
(Diambil dari Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim fi Adabil ‘Alim wal Muta’allim, karya Al-Qadhi Ibrahim bin Abil Fadhl ibnu Jamaah Al-Kinani t, hal. 72-73, cet. Darul Kutub Al-Ilmiyyah)
read more - Waktu dan Tempat Menghafal Ilmu

Monday, April 9, 2012

[RINGKASAN] Meredam Kekejaman Penguasa

Bismillah,

Beberapa solusi meredam kekejaman penguasa yang disampaikan oleh Al Ustadz Afifuddin As Sidawy hafidzahullahu:
  1. Mendoakan kebaikan untuk penguasa
Fudhail ibn ‘Iyadh rahimahullahu berkata, “Seandainya aku mempunyai satu do’a yang mustajab, maka aku akan peruntukkan bagi penguasa karena jika penguasa shalih, maka rakyat aman.”
Mendoakan kebaikan untuk penguasa merupakan ciri khas ahlussunnah dan sebaliknya mendo’akan kejelekan untuk penguasa merupakan ciri khas ahlul bid’ah.
Imam Al Barbahari rahimahullahu berkata, “Jika engkau melihat ada orang yang mendo’akan kejelekan bagi penguasanya, maka dia adalah shohibul hawa’ dan jika mendo’akan keshalihan penguasa, maka dia adalah shohibus sunnah.”
Oleh karena itu, mendo’akan kebaikan untuk penguasa merupakan:
  • Prinsip ahlussunnah
  • Ciri khas ahlussunnah
  • Solusi meredam kekejaman penguasa karena do’a adalah senjata kaum muslimin
  1. Menasihati penguasa
Dari Syuraih bin ‘Abid radhiyallahu ta’ala’anhu berkata: Telah berkata ‘Iyadh ibn Ghunum kepada Hasyim bin Hakim, “Pernahkah engkau mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa ingin menasihati penguasa, maka janganlah secara terang-terangan tetapi diambil tangan penguasa tersebut kemudian diajak bersembunyi. Jika penguasa menerimanya, maka jika ia menerima (nasihat) darinya maka itulah yang diinginkan dan jika tidak, maka telah gugur kewajibanmu.” (HR. Ahmad dan Ibn Abu ‘Ashim)
Berkata Hitsam: Diriwayatkan Ahmad dengan semua perawinya tsiqoh tetapi aku tidak pernah mendengar Syuraih mendengar dari ‘Iyadh ibn Ghunum dan Hasyim bin Hakim walaupun beliau adalah tabi’in.
Berkata Syaikh Al Albani rahimahullahu: Hadits shahih dikumpulkan semua jalannya dan memiliki penguat secara mauquf dari ‘Abdillah ibn Abu Auf riwayat Ahmad dengan sanad hasan.
Menasihati penguasa merupakan jihad yang paling afdhal karena resikonya sangat besar. Bisa jadi engkau dihukum, dipenjara, bahkan dibunuh jika penguasamu sangat dzalim.
Usamah bin Zaid radhiyallahu’anhuma ditanya, “Mengapa engkau tidak menemui Utsman bin ‘Affan lalu engkau menasihatinya?" maka Usamah bin Zaid radhiyallahu’anhuma berkata, “Sungguh aku telah menasihati Utsman bin ‘Affan antara aku dan dia dengan tanpa aku harus membuka suatu perkara yang aku tidak suka menjadi pembuka yang pertama.” (Muttafaqun ‘alaih)
Penjelasan Imam Nawawi rahimahullahu mengenai hadits tersebut, “Adab-adab terhadap penguasa yaitu menasihati secara sembunyi-sembunyi, lemah-lembut terhadap penguasa, dan menyampaikan keluhan-keluhan masyarakat kepadanya.”
  1. Masing-masing individu bertaqwa kepada Allah
Dari Abdullah ibn Mubarok dst dari Bakr bin ‘Abdillah berkata, “Tatkala terjadi fitnahnya Ibnul Asy’ad, sejumlah kaum muslimin mendatangi Thalhah ibn Habib kemudian beliau berkata: “Kalau terjadi fitnah, maka redam dengan taqwa.” Mereka bertanya lagi, “Apa yang dimaksud dengan taqwa di sini?”, maka beliau menjawab: “Taqwa itu engkau melaksanakan ketaatan kepada Allah, engkau mengharap pahala Allah, dan engkau menjauhi kemaksiatan di atas cahaya ilmu dan karena takut akan hukuman Allah.”
  1. Meninggalkan tindakan yang menyelisihi sunnah
Hukuman dari menyelisihi sunnah adalah tertimpa fitnah yaitu bisa berupa pembunuhan, gempa/bencana alam, atau dikuasakan atas mereka penguasa dzalim yang memimpin mereka.
Jika ada perkara yang dianggap sebagai kedzaliman penguasa tetapi disikapi dengan tindakan menyelisihi sunnah, maka yang muncul adalah fitnah-fitnah lain akibat perbuatan menyelisihi sunnah. Contoh: menolak kebijakan pemerintah dengan cara demonstrasi, berteriak-teriak di jalan dll akan menimbulkan madharat yang banyak antara lain kemacetan lalu lintas, rusaknya fasilitas umum,  kerusuhan, bahkan jatuhnya korban (pen).
Ibnul Abi ‘Izzi Al Hanafi rahimahullahu berkata, “Adapun prinsip menetapi ketaatan kepada penguasa walaupun mereka dzalim sebab keluar dari ketaatan kepada mereka menyebabkan mafsadat-mafsadat yang ditimbulkan melebihi kedzaliman-kedzaliman yang ada pada penguasa. Bahkan bersabar menghadapi kedzaliman penguasa adalah upaya menghapus dosa dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.”
Beliau rahimahullahu juga berkata, dalam menyikapi penguasa yang dzalim, hendaknya kita:
  • Bersungguh-sungguh untuk istighfar
  • Bertaubat kepada Allah
  • Memperbaiki amalan-amalan kita
Hukuman tergantung amalan, jika penguasa tersebut dzalim, maka bukan semata-mata dosanya melainkan karena ulah kita. Rusaknya penguasa karena rusaknya amalan rakyat. Jika masyarakat dzalim, maka akan diberi penguasa yang dzalim, demikian juga sebaliknya jika masyarakat baik/shalih, maka akan dikuasakan kepada mereka penguasa yang shalih.

Allah ta'ala berfirman: “Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang dzalim berteman dengan sesamanya, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al An’am: 129)
Dari Abdulah ibn ‘Abbas radhiyallahu’anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa membenci sesuatu dari penguasa, hendaknya ia bersabar.” (HR. Bukhâry no. 7053, 7054, 7143 dan Muslim no. 1849)
Allohu a'lam


* Pembahasan Kitab Arba'una Haditsan fii Madzhabis Salaf pada hari Senin, 2 April 2012 di Masjid Al Anshar, Wonosalam, Ngaglik, Sleman
read more - [RINGKASAN] Meredam Kekejaman Penguasa

Wednesday, March 14, 2012

Tips Menyimpan Buah


Seseorang membeli buah pisang yang telah masak (menguning) satu sisir. Karena tidak sekali habis, buah pisang tersebut disimpan di kulkas. Keesokan harinya atau beberapa hari kemudian,  didapati buah pisangnya terdapat bercak coklat keabu-abuan pada kulit. Yang diharapkan adalah menunda pembusukan buah pisang tetapi yang didapat malah sebaliknya. Pernahkah Anda mengalaminya sendiri? Peristiwa tersebut dinamakan chilling injury. 

Buah dan sayur merupakan bahan yang perishable (sangat mudah mengalami kerusakan/ pembusukan). Tiap-tiap komoditas memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga memerlukan penanganan yang berbeda pula. Penyimpanan suhu 0 sampai 13 °C kadang berbahaya bagi komoditas tertentu, yaitu mengalami chilling injury.

Tanda-tanda buah atau sayur mengalami chilling injury:

  • Diskolorisasi bagian luar dan dalam buah
  • Terjadi bintik-bintik pada kulit, ada bagian busuk pada permukaan
  • Kegagalan matang bagi buah yang dipetik masak-hijau
  • Kepekaan terhadap kerusakan meningkat.


Komoditas
Gejala chilling injury
Avokad
Diskolorisasi abu-abu pada bagian daging buah
Pisang
Coklat keabu-abuan pada kulit, pudar
Mentimun
Bintik-bintik, noda-noda berair, busuk
Buah anggur
Melepuh coklat, bintik-bintik, busuk berair
Mangga
Melepuh abu-abu pada kulit, tak dapat masak
Semangka
Bintik-bintik, flavor pahit
Pepaya
Bintik-bintik, off flavor, tak dapat masak, busuk
Jeruk
Bintik-bintik, rusak berair
Nanas
Warna hijau pudar, flavor tak enak.

Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan terkait penyimpanan yang sesuai untuk buah dan sayur. 


Komoditas
Suhu (°C)
Avokad
7-14
Buah Anggur
10
Pisang
14
Mangga
10
Pepaya
9-10
Semangka
5
Rambutan
9-10
Melon
5
Jeruk (orange)
13
Kentang
4
Tomat masak
5
Tomat muda
13
Jamur
0
Terong
7
Wortel, kubis, seledri
1


Nah, suhu kulkas komersial adalah 4-7,2°C. Namun, jika kulkas terisi penuh, maka suhunya bisa lebih dari 7°C. Terlihat jelas bahwa buah pisang tidak sesuai jika disimpan di dalam kulkas karena suhu penyimpanan yang dikehendaki adalah 14°C. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua buah dan sayur menjadi awet jika disimpan di dalam kulkas. Buah yang tidak cocok disimpan di kulkas antara lain avokad, pisang, mangga, tomat muda, dan jeruk. Ada pula beberapa komoditas tertentu yang tidak tahan kelembaban tinggi seperti bawang merah dan bawang putih. Jadi, jangan menyimpannya di  tempat yang lembab karena dapat mempercepat pertumbuhan tunas bawang merah dan putih. Penyimpanan yang sesuai dapat menunda kerusakan buah dan sayur sehingga umur simpannya pun menjadi panjang.
Semoga bermanfaat.

read more - Tips Menyimpan Buah