Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahlan wa sahlan di dunia 'Baru Belajar'
love

Friday, August 8, 2014

DAURAH ILMIAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH “MIRATSUL ANBIYA” KE-10 1435 H/2014 M

Bismillah
Alhamdulillah, dengan pertolongan dan taufik dari Allah, insya Allah akan hadir kembali…


DAURAH ILMIAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH 

“MIRATSUL ANBIYA” Ke-10

1435 H/2014 M

dengan tema

“URGENSI ULAMA DI TENGAH UMAT KETIKA FITNAH MELANDA”

dengan pembicara:

Asy-Syaikh Khalid azh-Zhafiri (Kuwait)
Asy-Syaikh Badr bin Muqbil azh Zhafiri (Arab Saudi)
Asy-Syaikh Hani bin Buraik (Arab Saudi)

Asy-Syaikh ‘Ali bin Husain asy-Syarafi (Yaman)

Kajian umum insya Allah diselenggarakan di Masjid Agung Manunggal, Bantul pada Sabtu-Ahad, 13-14 Syawal 1435 H (9-10 Agustus 2014)
Daurah asatidzah di Ma’had al Anshar, Kamis-Sabtu, 11-20 Syawal 1435 H (7-16 Agustus 2014).
Kajian ini insya Allah bisa diikuti melalui:
Radio Rasyid (http://radiorasyid.com)
Radio Miratsul Anbiya Indonesia (http://miratsul-anbiya.net)
Radio Salafy.or.id (http://salafy.or.id)
Info Tambahan:
Insya Allah akan ada taushiyyah al-Walid al-’Allamah asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah
[ teleconference]
Keterangan : Asy-Syaikh Usamah bin Sa’ud al-’Amri hafizhahullah berhalangan hadir
♦ ♦ ♦

Ta’awun Dana untuk Daurah

bisa disalurkan melalui

Bank Mandiri. No rekening 9000002394642 a.n. LUWIH AGUS TRIYONO. Mandiri Kaliurang

BCA No. rekening 8610124705, a.n BUSONO SUPRAPTO. BCA KCP Kaliurang

Konfirmasi pengiriman dana ke no. 0858-6812-9542,  +62 823-2940-6754

Laporan dana yang sudah masuk akan di tampilkan Di salafy.or.id dan miratsul-anbiya.net



JADWAL DURUS

DAURAH MIRATSUL ANBIYA KE-10

11-20 Syawwal 1435 H / 7 – 16 Agustus 2014 M
= Khusus Asatidzah =

Waktu (WIB)     Materi                                          Pemateri
05.00—06.15      Al-Qaulus Sadid                           Asy-Syaikh Khalidz azh-Zhafiri
08.30—09.45      Matan Lum’atul I’tiqad           Asy-Syaikh Badr azh-Zhafiri
10.15—11.30        Nukhbatul Fikar                          Asy-Syaikh Ali Husain asy-Syarafi
15.45—17.00      Talkhish al-Qawaid                    Asy-Syaikh Hani bin Braik
                                  al-Khams al-Kubra
19.30—21.00      Nukhbatul Fikar                          Asy-Syaikh Ali Husain asy-Syarafi


PDF Materi Dauroh Miratsul Anbiya ke 10 dapat di download di http://miratsul-anbiya.net/


Sumber: miratsul-anbiya.net dan salafy.or.id
read more - DAURAH ILMIAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH “MIRATSUL ANBIYA” KE-10 1435 H/2014 M

Thursday, August 7, 2014

BANGKITLAH WAHAI JIWA


Bismillah
“Hari ini jualanku tak selaris kemarin.”
“Sudah jam segini tapi belum juga ada penumpang.”
“Ternyata dia bagaikan serigala berbulu domba, tega-teganya mengkhianati kepercayaanku.”
“Rezekiku bukan di sini, aku tidak lolos seleksi.”
“Qadarullah, mungkin belum jodoh.”
"Jika aku boleh memilih, aku lebih memilih untuk tidak pernah mengenalmu daripada harus melupakanmu."

Pernyataan di atas adalah sedikit ilustrasi dari kejadian-kejadian yang dialami manusia. Ya, siapa yang hidupnya lurus-lurus saja? Siapa yang jalan taqdirnya selalu mulus? Siapa yang tidak pernah sedih? Siapa yang tidak pernah gagal? Yang tidak pernah merasakan goncangan-goncangan dan kerikil-kerikil kehidupan, adakah? Jawabannya adalah tidak ada. Semua orang pasti pernah merasakan kegagalan atau paling tidak ia pernah merasakan sesuatu yang tidak mengenakkan dalam hidupnya. Entah itu dalam perkara sepele ataupun perkara besar. Sebagaimana perasaan cinta yang hinggap dalam qalbu manusia. Tidak semua mulus jalannya, tidak semuanya sesuai harapan, tidak seluruhnya berakhir bahagia.

*******************************
Menghadapi kenyataan pahit, tentu perlu solusi untuk memaniskan kembali hembusan realita.
Sebagaimana pahit dan sakitnya hati, tentu perlu solusi untuk memaniskannya kembali.
Atau sebelum manis, jadikan ia tawar terlebih dahulu. (by someone)
*******************************

Wahai jiwa, tersenyumlah
Bangkitlah untuk hari esok
Masa depan menantimu
Tak usah menoleh ke belakang
Tak usah terlalu memikirkan yang sudah berlalu
Tidak ada manusia yang tidak punya masa lalu
Jadikanlah sebagai pelajaran
Tataplah ke depan
Teruslah melangkah ke depan
Jangan terbuai dengan masa lalu yang kelabu
Jangan berlarut-larut dalam angan-angan yang belum tentu bisa kau raih
Jangan tersibukkan dengan sesuatu yang belum tentu bisa kau gapai
Genggamlah apa yang ada di dekatmu
Jagalah apa yang telah menjadi milikmu
Namun, bukan berarti engkau sudah tidak punya harapan lagi
Harapan selalu ada
Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin jika ada ikhtiar dan doa
Ada Sang Pembolak-balik Hati di atas sana
Apabila Sang Pemilik Jiwa menghendaki terjadi maka terjadilah
Anggap penghalang-penghalang itu semua sebagai penghias hari-harimu
Anggap sebagai warna-warni kehidupanmu
Tetap berjuanglah untuk apa yang kau impikan dan cita-citakan
Tapi tetaplah realistis!
Semangat meraih cita-cita!
Semangat berjuang!


Dini hari, 9 Ramadhan 1435 H/ 7 Juli 2014
read more - BANGKITLAH WAHAI JIWA

Friday, August 1, 2014

ANY PROBLEMS? NO PROBLEM


Di dunia ini, adakah manusia yang tidak punya masalah? Manusia yang hidupnya biasa-biasa saja, hidupnya lurus, mulus, dan datar. Ibarat jalan tol yang pengendaranya bebas melaju kencang tanpa hambatan, tanpa ada kerikil dan lubang jalan, tanpa lampu merah, tanpa tikungan, dan tanpa ada kemacetan. Wuiiiih, mantap kan… indahnya hidup tanpa masalah. Nah lho, iyakah? Benarkah anggapan yang demikian?
Sejauh penglihatan saya, hidup tanpa masalah adalah sesuatu yang mustahil. Setiap manusia punya jalan hidup masing-masing dan setiap jalan yang dilalui pasti ada saja rintangannya. Rintangan tersebut pun bisa sama, bisa juga beda entah dalam hal jenis ataupun kuantitasnya. Kalaupun ada manusia yang tidak punya masalah itu hanya ada dalam cerita-cerita fiktif (eh tapi malah bermasalah terus kayaknya, ya karena memang diskenariokan penuh dengan masalah, hehe) atau pada hakikatnya dia punya masalah tetapi dia tidak menyadarinya atau tidak menganggap bahwa itu masalah, paham kan? Jika direnungkan pasti kita pernah sesekali mengalami hal-hal yang sulit/tidak mengenakkan -sesepele apapun itu- entah misalnya tersayat pisau, tidak sengaja memecahkan piring, kehujanan, kecipratan genangan air di jalan, kepleset, dikejar-kejar anjing, terlambat masuk sekolah/kerja, terlupa belum belajar padahal keesokan harinya ulangan, dimarahi kondektur bus karena ongkosnya kurang, kehilangan barang, tidak punya uang, dibicarakan yang tidak-tidak oleh teman, konflik dengan orang tua, dan seabreg ‘kemalangan’ yang lain. Atau hal-hal yang besar seperti misalnya dagangannya rugi, tidak laris, atau tidak lolos seleksi rekruitmen kerja. Jika dipikir-pikir kok ada saja kejadian-kejadian unik yang menimpa kita dan seolah-olah tidak ada habis-habisnya.
Namun dilihat dari sisi pandang yang berbeda, hidup tanpa masalah itu ibarat sayur tanpa garam. Bagaimana rasanya? Hambar alias tidak berasa, tidak enak. Ingat pelajaran Bahasa Indonesia yang membahas ungkapan? Pada kalimat ‘Ia telah banyak makan asam garam kehidupan’, maknanya adalah ia telah mengalami berbagai peristiwa dalam hidupnya, sudah banyak pengalaman hidupnya. Nah, secara logika tentunya semakin bertambah umur semakin banyak pula apa yang dialami oleh seseorang dan semakin banyak pula cerita dalam hidupnya. Dan apa yang dialami oleh seseorang itu tentu saja tidak selalu berupa kebahagiaan dan anugerah tetapi adakalanya berupa masalah. Ibarat roda, kadang di atas kadang pula di bawah silih berganti hingga roda itu berhenti berputar. Begitu pula roda kehidupan seseorang, ia akan mengalami masa-masa senang dan masa-masa sulit silih berganti hingga akhirnya sang pemilik jasad meninggal. Bahkan masalah tidak berhenti walaupun jasad telah masuk ke liang lahat. Orang mati pun masih diuji yaitu ia harus berhadapan dengan dua malaikat Allah dan harus siap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh kedua malaikat Allah tersebut.
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.  Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (QS. Al Anbiya’: 35)

Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu. (QS. Muhammad: 31)

Karena kita sudah tahu bahwa kita hidup tidak mungkin tanpa masalah, maka perlu kita membekali diri dengan ilmu agar kita tidak salah langkah. Bagaimana seseorang bisa menyelesaikan masalah dengan baik jika ia tidak berbekal ilmu? Jika seseorang menyelesaikan masalah tanpa ilmu, mungkin memang satu masalah teratasi tapi timbul masalah baru yang tidak kalah pelik. Ini namanya keluar mulut buaya masuk mulut harimau. Inilah pentingnya berilmu sebelum berucap dan berbuat. Dengan ilmu, seseorang akan dapat mengatasi masalah hidupnya dengan pikiran dan hati yang jernih sehingga melahirkan solusi yang tepat. Ingatlah selalu janji Allah, 

 “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS. Ath Thalaq: 2-3)

Orang yang berilmu, ia akan selalu berhusnuzhan terhadap apa saja yang menimpanya dan berusaha mensyukuri apa saja ketetapan dari Rabb-nya. Jika mendapat cobaan ia bersabar dan jika mendapat kenikmatan ia bersyukur. Ingat! Manusia ada tiga tingkatan dalam menghadapi takdir Allah, yaitu marah, sabar, dan syukur. Sabar itu wajib dalam setiap keadaan karena jika ia tidak sabar maka berarti ia marah, ia tidak ridha terhadap ketentuan Allah. Jadi minimalnya adalah kita bersabar sedangkan syukur merupakan derajat yang paling tinggi.
Masalah itu fitrahnya manusia. Setiap masalah pasti ada solusinya. Oleh karena itu, ayo bangkit! Jangan merasa sebagai orang yang paling menderita, tidak pernah bahagia, paling sengsara sedunia. Semua orang punya masalah masing-masing. Bahkan sebenarnya masalah itu tidak semata-mata berupa kesengsaraan melainkan kenikmatan pun bisa menjadi masalah apabila tidak digunakan sebagaimana seharusnya. Orang yang diberi kenikmatan-kenikmatan oleh Allah sementara ia tidak mengingat Allah bahkan bermaksiat kepada Allah tetapi Allah tetap memberi kenikmatan kepadanya bisa jadi  itu adalah sebagai bentuk istidraj Allah, ia dibiarkan bergelimang dalam harta, kedudukan, dan kenikmatan-kenikmatan dunia, dan tidak diberi peringatan sehingga ia terus larut dalam kemaksiatannya. Na’udzubillah min dzalik. Jangan terpuruk dengan ketetapan yang membuatmu sedih, gundah gulana, atau yang menurutmu buruk untukmu. Ingat, boleh jadi engkau membenci sesuatu padahal itu baik bagimu dan boleh jadi engkau mencintai sesuatu padahal itu buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui apa-apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Kalaupun engkau tidak mendapat kebahagiaan dunia maka carilah kebahagiaan akhirat. 
HAVE ANY PROBLEM? NO PROBLEM.
SEMANGAT KAWAN!

read more - ANY PROBLEMS? NO PROBLEM