Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahlan wa sahlan di dunia 'Baru Belajar'
love

Thursday, October 13, 2011

Cerita tentang Bintang


Bismillah

Adakah di antara kalian yang suka memandang langit di malam hari? Tiduran beberapa saat di atas rumput di lapangan terbuka dengan pandangan mengarah ke langit, atau mengintip di balik jendela kamar, ataupun hanya menerawang sekilas melalui bagian atap rumah yang terbuat dari kaca. Atau saat terbangun di malam hari, sebelum mengambil air wudhu terlebih dahulu menengok ke langit. Hanya sekedar ingin tahu ada apa di atas sana. 

1. Demi langit dan yang datang pada malam hari.2. Tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? 3. (yaitu) bintang yang cahayanya menembus. (QS. At-Thaariq 1-3)

Bintang-bintang akan nampak paling indah saat tak ada bulan. Kenapa? Karena jika ada bulan, sinar bintang terkalahkan oleh cahaya bulan (terlebih jika purnama) sehingga yang nampak hanya sedikit atau malah kita tidak bisa melihatnya. Meskipun, terkadang mereka terlihat berdua seperti yang terlihat pada setiap pertengahan bulan. Dahulu bintang digunakan manusia untuk menentukan arah yang tidak ia ketahui di darat dan di lautan, pun hingga sekarang. Maha Suci Allah yang telah menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya.

Merupakan kebahagiaan tersendiri ketika melihat ada banyak bintang di gelapnya langit malam. Ada perasaan tenang yang timbul saat memandanginya. Jauh tinggi di sana, tampak bersinar, kerlap-kerlip, subhanallah, indah sekali. Walaupun di langit Jogja bintang yang terlihat tak sebanyak yang bisa dilihat di desa kelahiranku karena tersamarkan oleh terangnya lampu-lampu kota. Namun, ini sudah cukup membuat tersenyum bahagia bagi yang memandangnya. (agaksedikitlebay.com ^^) Apa kalian menganggap ini adalah kebiasaan yang aneh? Tak apa, tetapi sungguh hal ini sangat menyenangkan ^^. Setidaknya bisa dijadikan sebagai renungan betapa indah dan tertatanya alam ini sudah pasti ada yang mencipta dan mengaturnya, yang tidak lain adalah Allah jalla wa’ala (tauhid rububiyyah). 

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy [1]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al A’raaf: 54)

Nah, setelah kita mengetahui bahwa Allah merupakan Pencipta, Pemilik, Pengatur, dan Dzat yang mewujudkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada, serta Allah-lah yang memberi rizki kepada makhluk-Nya, maka sudah sepantasnyalah (baca: wajib) untuk kita beribadah hanya kepada-Nya. Dia-lah satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi (tauhid uluhiyyah).[2]
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika kalian memang beribadah kepada-Nya. (QS. Fushilat: 37)

[1] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan kesucian-Nya.
[2]Tashil Al Ushulu Ats Tsalatsah’ yang ditulis oleh As Syaikh Muhammad At Thoyyib Al Anshori, diterjemahkan oleh Ustadz Abu Abdillah Muhammad Rifai ke dalam Bahasa Indonesia “Cara Mudah Memahami Al Ushulu Tsalatsah” penerbit Darul Ilmi, Yogyakarta.
Allohu a‘lam.

2 comments:

  1. 'Wa laqad zayyannas samaa-ad dunya bimashaabiha wa ja'alnaha rujuman lisy-syayaathiin . .'

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan. (QS. Al Mulk: 5)
      he, Ummu Ahmad.... -)

      Delete

Pastikan Anda menyertakan nama dan URL/username Anda agar tidak masuk spam.