Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahlan wa sahlan di dunia 'Baru Belajar'
love

Sunday, October 23, 2011

Al Hasanah, Riwayatmu Kini...

Bismillah
~Sedang ingin  mengeluarkan unek-unek~ 

Bermula dari kabar dipindahnya tempat ta’lim yang semula di Masjid Al Hasanah menjadi di TA Ibnu Taimiyyah Sedan, sedih... Bukan semata-mata karena jarak yang jauh, melainkan lebih dari itu karena ta’limnya jadi sering kosong. Kajian hari Sabtu sudah tidak ada, yang hari Ahad pun tidak pasti. Kalaupun ada, tempatnya di Masjid Agung Manunggal Bantul (semakin jauh)...belajar Durushul Lughohnya sepertinya juga tidak diteruskan lagi, adanya di Veteran. Walaupun alhamdulillah ada satu jadwal baru lagi yaitu belajar tajwid hari Ahad siang dan Sabtu pagi. Tapi, minggu ini (23 Oktober 2011) benar-benar kosong. Ta’lim paginya libur dan ustadz yang mengajar tajwid qaddarallah sedang sakit, syafahullah, jadi ta’lim tajwid pun diliburkan.

Dengan berpindahnya tempat ta’lim itu, peserta kajian khususnya yang akhowat menjadi berkurang, tidak sebanyak jika di tempat yang dulu (masjid Al Hasanah), seringnya lebih banyak ummahatnya. Bagaimana lagi, tidak semua punya kendaraan (baca: motor), yang dulu cukup bisa dijangkau dengan sepeda onthel, sekarang butuh tenaga ekstra jika ada yang berniat untuk menjangkaunya dengan sepeda onthel. Kenyataannya mereka menjadi tidak bisa hadir. Yang dulu sering kelihatan, sekarang jadi jarang terlihat. Yang dulu jarang kelihatan, sekarang jadi semakin jarang terlihat.

Dengan jarak yang jauh itu pula, harus memastikan juga benar-benar ada ta’lim atau tidak. Kalau dulu kan dekat, kalau pas tidak tanya, tidak terlalu menjadi masalah kalau sudah sampai di tempat ta’lim tapi ternyata ta’limnya libur, tidak perlu kecewa karena dapat pahala niatnya insyaa Allah. Tapi sekarang jauh,...sebagai tindakan preventif tanya dulu ke ummahat/akhowat yang kira-kira tahu, paling mentok sms ke nomor Pakis. Kan kasihan yang jarak antara tempat tinggal dan tempat ta’limnya jauh banget, misalnya di Bantul, Jakal KM atas, dll. Kalau ada ikhwah yang sedang semangat-semangatnya, tetap berangkat walaupun belum ada kepastian ada atau tidaknya ta’lim, dan sesampainya di sana ternyata kosong, hmm, Allohul musta’an.

Dipikir-pikir, kalau mengusahakan tempat yang lain selain di Sedan, misalnya Masjid Al Fithroh Terban, Masjid Nurul Barokah, masjid-masjid di salah satu fakultas di UGM (gak mungkin ya? he) atau mana gitu, yang dekat lingkungan kampus, tidak bisa ya? Kalau jauh kan kasihan jami’ah ikhtilatiyyah fii kuliyah yang sebagian besar tinggal di sekitar kampus ini dan terutama bagi yang tidak punya kendaraan. Syukur-syukur bisa kembali menempati Masjid Al Hasanah tercinta lagi, aamiin. Sepertinya tempat yang paling strategis adalah Masjid Al Hasanah.

Akhir kalimat, dalam kondisi apapun, ayo tetap semangat mencari ‘ilmu, habiskan bensin motormu untuk menuju tempat ta’lim! Bagi yang punya motor,  akan lebih baik jikalau berbaik hati memboncengkan teman yang tidak punya motor. Semangat! Semanggi! Semangka! ^^ Ihris ‘alaa maa yanfauk wasta’in billah wa laa ta’jaz! Mumpung masih di Jogja (semoga kelak bisa punya rumah di Jogja, hhe).

Ahad, 23 Oktober 2011

2 comments:

  1. 'Wa man salaka thariiqan yaltamisu fihi 'ilman, sahhala Allahu bihi thariiqan ilal jannati..'

    ReplyDelete

Pastikan Anda menyertakan nama dan URL/username Anda agar tidak masuk spam.