Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahlan wa sahlan di dunia 'Baru Belajar'
love

Tuesday, November 22, 2011

Kisah Para Selebriti Langit

Bismillaah,
Kita harus merasa malu dan juga kecewa jika kita tidak mengenal sosok-sosok yang suka merahasiakan amal. Padahal, pada waktu yang sama kita dapat mengenali secara mendetail kisah orang-orang yang punya nama dari kalangan politikus, artis, pemimpin, tokoh sastra, seni dan lainnya.

Orang-orang yang terpilih yang memiliki keutamaan dalam beramal lebih pantas kita kenal. Sebab, dengan mengenal, mengetahui, dan mengingat kehidupan mereka, hati kita pun menjadi hidup.

Tahukah engkau siapa Julaibib?
Julaibib adalah salah seorang shahabat Nabi yang berwajah buruk, kerdil dan berkulit hitam serta tidak dikenal oleh banyak orang, bahkan beliau merasa kesulitan ketika melamar seorang wanita.

Dari Anas bin Malik, katanya: Nabi pernah meminang seorang wanita Anshar untuk Julaibib –salah seorang sahabat yang berparas buruk. Beliau meminang lewat ayah si wanita, maka katanya: “Tunggulah sebentar, aku ingin minta pendapat dari ibunya”. “Baiklah kalau begitu”, kata Nabi. Maka si lelaki tadi mendatangi istrinya dan menyampaikan hal tersebut. Istrinya pun berkata: “Demi Allah, tidak bisa kalau begitu… apakah Rasulullah tidak mendapati lelaki lain selain Julaibib? Padahal kita telah menolak pinangan Si Fulan dan Fulan?” sementara itu, si gadis yang dimaksud mendengarkan di balik tirai. sang ayah pun akhirnya kembali menemui Rasulullah dan menyampaikan keberatan istrinya. Maka si gadis tadi berkata: “Apakah kalian hendak menolak perintah Rasulullah? Kalaulah beliau telah meridhainya untuk kalian, maka nikahkan saja dia.” Ucapan si gadis seakan menyadarkan kedua orang tuanya, lantas mereka berdua berkata: “Kau benar”, lalu sang syah kembali lagi kepada Rasulullah seraya berkata: “Bila Anda meridhainya, maka kami pun ridha terhadapnya.” “Ya, aku telah meridhainya”, kata beliau. Maka lelaki tadi menikahkannya dengan puterinya.

Tak lama berselang, warga Madinah dikejutkan oleh suatu serangan. Julaibib pun segera menunggangi kudanya dan terjun ke medan perang. Usai peperangan, mereka mendapatkan Julaibib gugur setelah berhasil membunuh sejumlah orang musyrik di sekitarnya. Anas lalu mengisahkan: “Sungguh, aku melihat bahwa janda Si Julaibib termasuk wanita Madinah yang paling banyak dipinang orang.” [HR. Ahmad dengan sanad shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim]

Imam Muslim juga meriwayatkan di dalam Shahihnya, dari Abu Hurairah, dikisahkan bahwa kemudian Julaibib mengikuti suatu peperangan bersama Nabi. Saat ia syahid, Nabi begitu kehilangan. Kehilangan. Sangat kehilangan. Tapi beliau akan mengajarkan sesuatu kepada para shahabatnya. Maka beliau bertanya-tanya di akhir pertempuran, “Apakah kalian kehilangan seseorang?”

Para shahabat menjawab, “Fulan, Fulan dan Fulan.”

Para shahabat menyebutkan sejumlah nama. Namun Julaibib tidak termasuk dalam yang mereka sebutkan. Sepertinya Julaibib memang tak beda antara ada dan tiadanya di kalangan mereka.

Nabi bertanya lagi, “Apakah kalian kehilangan seseorang?”

Shahabat kembali menjawab, “Ya. Fulan, Fulan dan Fulan.”

Lagi-lagi beliau bertanya, “Apakah kalian kehilangan seseorang?”

Dan selalu shahabat menjawab, “Ya. Fulan, Fulan dan Fulan.”

Kemudian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dengan menghela nafasnya, “Tetapi aku kehilangan Julaibib. Carilah dia!”

Akhirnya, mereka berhasil menemukannya. Julaibib yang mulia. Terbunuh dengan luka-luka, semua dari arah muka. Di sekitar jasadnya menggeletak tujuh jasad musuh yang telah ia bunuh terlebih dahulu. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ia telah membunuh tujuh orang sebelum akhirnya mereka membunuhnya.”

Beliau dengan tangannya sendiri mengkafaninya. Beliau menshalatkannya secara pribadi. Dan kalimat beliau untuk Julaibib yang akan membuat iri semua makhluk hingga hari berbangkit adalah,

“Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dirinya.”

Abu Hurairah menuturkan, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam lalu meletakkan jasadnya di atas kedua lengan beliau, sementara lengan Julaibib tinggal satu. Beliau kemudian menggali kubur, meletakkan jasadnya di dalam kubur, dan tidak pernah menyinggung untuk memandikannya.

Di dalam hadits ini terkandung anjuran untuk mengenali orang-orang yang shalih semacam ini, yang suka merahasiakan amalnya. 

Alangkah indahnya. Tidak dikenal oleh penduduk bumi, tapi dikenal oleh penduduk langit.

Tahukah engkau siapa Hudair?

Dari Nafi’, dari Ibnu Umar, ”Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengirim satu pasukan yang di antara mereka ada seseorang yang dipanggil Hudair. Sementara tahun itu merupakan merupakan tahun paceklik dan kekurangan makanan, Rasulullahshalallahu ‘alaihi wasallam memberikan bekal kepada mereka semua, namun beliau lupa memberikan bekal kepada Hudair. Maka Hudair tetap berangkat dengan sabar dan mengharapkan ridha Alloh. Dia berada di barisan paling belakang sambil tiada henti mengucapkan ’laa ilaaha illallaah wallaahu akbar walhamdu lillaahi wa subhaanallaah wa laa haula wa laa quwwata illa billaah.’ Dia berkata, ’Sebaik-baik bekal adalah dzikir ini, wahai Rabbi.’ Dia tiada henti mengucapkannya.”

Ibnu Umar menuturkan, ”Lalu Jibril mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata kepada beliau, ’Sesungguhnya Rabb-ku mengutusku kepadamu untuk mengabarkan kepadamu, bahwa engkau telah memberikan bekal kepada rekan-rekanmu, sementara engkau lupa memberikan bekal kepada Hudair. Dia berada di barisan paling belakang sambil mengucapkan ’laa ilaaha illallaah wallaahu akbar walhamdu lillaahi wa subhaanallaah wa laa haula wa laa quwwata illa billaah.’ Dia juga berkata ’Sebaik-baik bekal adalah dzikir ini, wahai Rabbi.’ Jibril berkata lagi, ’Perkataannya itu merupakan cahaya baginya pada hari kiamat, yang ada di antara langit dan bumi. Maka kirimlah bekal baginya.’

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam memanggil seseorang dan menyuruhnya untuk menyerahkan bekal kepada Hudair dan juga memerintahkan agar dia tetap menjaga perkataannya itu ketika bekal sudah diterima. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada utusan itu agar menyampaikan pesan kepada Hudair, ’Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ’alayhi wa sallam menyampaikan salam kepadamu dan beliau lupa memberikan bekal kepadamu. Pesan beliau, ’ Allah Tabaraka wa Ta’ala mengutus Jibril kepadaku, mengingatkan dirimu dan memberitahukan keadaan serta posisimu.’

Hudair menjawab, “Segala puja dan puji bagi Allah serta shalawat atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” Setelah itu, dia berkata lagi, “Segala puji bagi Allah, Tuhan penguasa alam semesta, karena Allah telah mengingat aku dari atas langit yang ketujuh dan dari atas ‘Arsy-Nya, yang mengasihi rasa lapar dan kelemahan diriku. Ya Rabbi, sebagaimana Engkau tidak melupakan Hudair, maka buatlah Hudair tidak lupa kepada-Mu.”

(Shifatush-Shafwah, 1/743)
Tahukah engkau siapa Ali bin Al Husain?

Ali bin al Husain adalah seorang ulama' dan imam besar, pemimpinnya para ulama' tabi’in. Namun semasa hidupnya dia terkenal bakhil/pelit oleh keluarganya dan masyarakatnya. Keluarganya mengira dia hanya menumpuk dirhamnya saja tanpa pernah menyedekahkannya. Namun tatkala Ali bin al Husain meninggal dunia, maka terbukalah rahasia-rahasia yang ada pada dirinya. 

Rahasia yang pertama, sejak meninggalnya Ali bin al Husain maka seluruh penduduk Madinah yang miskin tidak mendapatkan lagi santunan dari seseorang yang tidak dikenal setiap malamnya yang bisa mencukupi makannya dalam sehari. Mereka berkata, “Kami tidak pernah kehilangan shadaqah yang diberikan secara sembunyi-sembunyi hingga Ali meninggal dunia.”

Rahasia yang kedua adalah, ditemukannya bekas hitam pada pundaknya ketika mereka memandikan jenazahnya. Dari ‘Amr bin Tsabit berkata, ”Tatkala Ali bin Husain meninggal, mereka memandikan jenazahnya lalu mereka melihat bekas hitam pada pundaknya, lalu mereka bertanya: ”Apa ini”, lalu dijawab: ”Beliau selalu memikul berkarung-karung tepung pada malam hari untuk diberikan kepada faqir miskin yang ada di Madinah.” 

Muhammad bin Ishaq menuturkan, “Penduduk Madinah hidup dengan makanan itu, sementara mereka tidak tahu siapa yang telah memberikan makanan itu kepada mereka. Setelah Ali bin al Husain meninggal dunia, maka mereka tidak lagi mendapatkan makanan pada malam hari.”

Lihatlah bagaimana Ali bin al Husain menyembunyikan amalannya hingga penduduk Madinah tidak ada yang tahu, mereka baru tahu tatkala beliau meninggal karena sedekah yang biasanya mereka terima di malam hari berhenti, dan mereka juga menemukan tanda hitam di pundak beliau. Bahkan beliau dituduh oleh manusia sebagai orang yang bakhil, namun di mata Allah, beliau memiliki banyak rahasia antara dirinya dengan Rabb-nya. Subhanallah…!

Ali bin al Husain pernah berkata, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu agar Engkau tidak memperindah penampilanku pada apa yang tampak mata, dan membuat buruk rahasiaku pada apa yang tampak mata.”

Dan beliau juga berkata, ”Sesungguhnya sedekah dengan tersembunyi memadamkan kemarahan Allah.”

Ini merupakan hadits yang marfu’ dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yang diriwayatkan dari banyak sahabat, seperti Abdullah bin Ja’far, Abu Sa’id Al-Khudri, Ibnu “Abbas, Ibnu Mas’ud, Ummu Salamah, Abu Umamah, Mu’awiyah bin Haidah, dan Anas bin Malik radhiyallahu 'anhum. Berkata Syaikh Al-Albani: ”Kesimpulannya hadits ini dengan jalannya yang banyak serta syawahidnya adalah hadits yang shahih, tidak diragukan lagi. Bahkan termasuk hadits mutawatir menurut sebagian ahli hadits muta’akhirin.” (As-Shohihah 4/539, hadits no. 1908).

Mengenai kisah ini bisa dilihat di kitab Siyar A’lam an Nubala, jilid 4 hal.393.Sifatus Sofwah (2/96), dan Aina Nahnu halaman 9.

”Jadilah kalian yang dikenali para penghuni langit namun kalian tidak dikenal para penghuni bumi.” (Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu’anhu dari Ibrahim bin Isa, Shifatush-Shafwah, 1/415)

Banyak orang yang dilupakan manusia, namun Allah subhanahu wa Ta’ala tidak melupakannya. Ini dikarenakan keikhlasan orang-orang seperti itu, yang banyak menyebut Allah secara sembunyi-sembunyi, jauh dari pandangan manusia.

Itulah beberapa kisah tentang orang-orang shalih yang senang menyembunyikan amalan mereka. Mereka adalah orang-orang yang asing di bumi, namun nama-nama mereka sangat terkenal oleh para penduduk langit. Mereka memiliki banyak rahasia yang hanya diketahui oleh Allah dan diri mereka sendiri.

Imam al Hasan al Bashri berkata, “Adakalanya seseorang sudah hafal Al Qur’an, sementara tetangganya tidak mengetahuinya. Adakalanya seseorang memiliki banyak pengetahuan, namun orang-orang tidak merasakannya. Adakalanya seseorang mendirikan shalat yang panjang, sementara di rumahnya ada beberapa orang tamu dan mereka tidak mengetahuinya. Kita mengenal beberapa orang yang melakukan amal shalih secara sembunyi-sembunyi selagi di dunia, namun kemudian pengaruh amalnya itu selalu tampak sepeninggalnya…” (Al Akhfiya’ al Manhaj wa as Suluk, oleh Walid ibn Sa’id Bahakam).
Sumber: note fb teman (Mbak Aisy)

No comments:

Post a Comment

Pastikan Anda menyertakan nama dan URL/username Anda agar tidak masuk spam.